Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kejutan Super Romantis (2) 



Kejutan Super Romantis (2) 

0  Hati Tang Yu seketika melunak. Jelas-jelas dia belum merasakan kepuasan, dan padahal dia baru bisa menyentuh Pei Qiqi dengan pelan seperti ini, tapi Pei Qiqi tidak membiarkannya menyentuhnya sekarang. Meski begitu, hati Tang Yu terasa penuh dan tak terlukiskan.     
0

  Tang Yi mencium dan membelai Pei Qiqi, tanpa berani menyentuhnya lagi.     

  Dia berusaha mati-matian untuk berhenti, lalu menenangkan gadis itu dengan lembut.      

  Pei Qiqi akhirnya terdiam. Kelopak matanya berwarna merah muda alami karena telah menangis. Dia menggigit bibir mungilnya yang kemerahan dan sangat indah.     

  Dia memandang Tang Yu seperti itu dengan mata berkaca-kaca. "Kamu… tidak apa-apa?"     

  Tang Yu menunduk untuk menciumnya, dan suaranya terdengar begitu panas, "Kalau kamu menangis begini, bagaimana aku bisa melakukannya?"     

  Pei Qiqi tidak mengatakan apa-apa, dan hanya memeluk Tang Yu… Jelas-jelas Tang Yu masih… masih dalam mode 'on'.     

  Di saat Tang Yu berusaha bersabar menahannya, dia mendengar gadis kecil itu mendekat ke sisi telinganya, lalu berbisik lirih, "Sebenarnya, aku tidak apa-apa."     

  Seusai berkata demikian, Pei Qiqi membenamkan wajahnya di bahu Tang Yu dengan malu-malu.     

  Tang Yu merasakan kebahagiaan yang luar biasa dan mencium bibir Pei Qiqi. Setelah menciumnya untuk waktu yang sangat lama, dia baru berujar pelan, "Jangan menangis lagi."     

  Karena jika begitu, Tang Yu tidak memiliki cara untuk bertindak lebih lanjut.     

  Pei Qiqi menggigit bahunya...     

  Tang Yu seketika tertawa dengan suara yang rendah dan serak.     

  Qiqi-nya juga menginginkan dirinya…     

  Di malam yang penuh kehangatan dan suasana yang romantis, Tang Yu hanya berani melakukannya sekali dengan pelan. Setelahnya, dia memeluk Pei Qiqi dan menonton hujan meteor bersama.     

  Mereka saling mengobrol dengan suara yang pelan sampai lewat dini hari. Pei Qiqi bersarang di pelukan Tang Yu dan tertidur di sana.     

  Tang Yu tersenyum dalam perasaan senang tiada tara.     

  Tentu saja, dibandingkan Tang Yu, ada seseorang yang lebih terpuaskan karena mendapatkan sesuatu sesuai keinginannya. Orang tersebut adalah Zhao Yi.     

  Seminggu kemudian, Zhao Yi mengumumkan pernikahannya dengan Lin Yun.     

  Dia adalah pria kuno. Apa yang seharusnya terjadi padanya bersama Lin Yun… telah menjadi nyata.     

  Berhubung sudah terjadi, maka dia harus bertanggung jawab. Jangka waktu 2 tahun tidaklah sebentar. Memang sudah waktunya untuk menikah.     

  Kakek Lin juga tidak mempersulit Zhao Yi. Sejujurnya, Zhao Yi bisa mencari gadis cantik berusia awal 20-an dengan kondisinya yang seperti itu. Namun, dia malah lebih memilih anak perempuannya yang sudah paruh baya tapi masih menarik. Atau mungkin semua ini terjadi karena perasaan sayang.     

  Dia tidak menyebutkan persyaratan apa pun, dan langsung membiarkan Zhao Yi membawa putrinya pergi. Yang terpenting, Zhao Yo harus memperlakukan Lin Yun dengan baik.     

  Zhao Yi bersikeras untuk menikah sesegera mungkin. Dia benar-benar sudah tidak sabar.     

  Lin Yun bermaksud untuk merayakannya dengan makan bersama keluarga besar saja, tetapi Zhao Yi tidak setuju.     

  "Yun Yun, bukannya aku ingin mengadakan secara berlebihan, namun aku ingin melihatmu memakai gaun pengantin." Ini adalah keinginan kecilnya. Dia memang sudah pernah melihat Lin Yun dalam balutan gaun pengantin, namun itu saat menikah dengan Tang Zhiyuan.     

  Sedangkan kali ini, dia ingin Lin Yun mengenakan gaun pengantin untuk dirinya.     

  Lin Yun melihat ekspresinya. Dia memahami betul laki-laki itu, dan tentu saja tahu apa yang sedang dipikirkannya.      

  Akhirnya, dia menuruti permintaan Zhao Yi.     

  Kakek Lin melihat melihat interaksi antara mereka berdua, dan perasaan nyaman seketika memenuhi hatinya.     

  Perlu diketahui bahwa Lin Yun bukanlah gadis yang dapat mengalah dengan mudah. Namun, Zhao Yi berhasil menyelesaikannya hanya dengan melontarkan beberapa kata, tanpa berdebat. Tampaknya hati gadis itu cukup peduli pada Zhao Yi.     

  Pernikahan mereka dijadwalkan akan diadakan seminggu kemudian, dan semuanya diatur oleh Zhao Yi.     

  Adapun untuk pemilihan gaun pengantin Lin Yun atau hal-hal lainnya, Pei Qiqi yang menemaninya melihat-melihat berkali-kali. Tentu saja, terkadang dia juga mengajak si kecil Tang Xin, yang suka mengikutinya ke mana-mana.     

  Mobil RV hitam berhenti di Yanhui. Tang Xin melompat keluar dari mobil, membungkuk, dan mengucapkan selamat tinggal pada Lin Yun.     

  Lin Yun menurunkan jendela mobil. "Berjalanlah pelan-pelan."     

  Tang Xin merasa bahwa semenjak Bibi Lin hendak menikah dengan Paman Zhao, orang itu menjadi lebih penuh kasih sayang, sehingga Tang Xin tidak takut lagi padanya.     

  Dia melambaikan tangannya sambil tersenyum dan hendak masuk. Ketika dia berbalik, dia melihat Tang Zhiyuan berdiri di pintu vila.     

  "Ayah." Suara Tang Xin begitu lirih, dengan sedikit kegelisahan.     

  Raut wajah Tang Zhiyuan tidak sedap dipandang dan begitu putus asa. Dia memandang Tang Xin. "Masuklah dulu. Ada sesuatu yang perlu kubicarakan dengan bibimu."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.